Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Ribuan warga dari berbagai lapisan masyarakat hari ini memadati kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, dalam aksi solidaritas bertajuk “Dobrak Blokade, Stop Genosida Gaza.” Demonstrasi besar tersebut digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk protes atas tindakan Israel yang dinilai telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Akibat padatnya massa, akses jalan di depan Kedubes AS ditutup sementara oleh pihak kepolisian.
Sejak pagi, gelombang massa mulai berdatangan membawa bendera Palestina, poster seruan kemanusiaan, dan spanduk bertuliskan berbagai tuntutan untuk menghentikan kekerasan di Gaza. Aksi ini diikuti oleh elemen buruh, organisasi masyarakat, pelajar, komunitas pengemudi ojek daring, hingga tokoh-tokoh agama yang menegaskan komitmen terhadap kemerdekaan Palestina.
Salah satu tokoh yang turut hadir, Ustaz Felix Siauw, menyampaikan orasi yang menggugah massa. Dalam pidatonya, Felix menyerukan agar umat tidak tinggal diam atas penderitaan rakyat Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun. Ia menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan semata isu agama, melainkan tanggung jawab kemanusiaan global. “Kita hadir bukan hanya untuk umat Islam, tetapi untuk kemanusiaan. Siapa pun yang punya hati nurani, tak boleh membiarkan penjajahan ini terus terjadi,” ujarnya di hadapan para peserta aksi.
Dalam serangkaian orasi lainnya, para koordinator aksi menyoroti sikap Amerika Serikat yang dianggap terlalu berpihak pada Israel. Mereka mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah diplomatik yang lebih kuat di forum internasional, termasuk mendorong penghentian blokade terhadap Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan secara lebih intensif.
Selain itu, beberapa tuntutan yang disampaikan dalam aksi antara lain:
-
Mendesak penghentian segera operasi militer Israel di Gaza dan wilayah pendudukan lain.
-
Menolak normalisasi hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun.
-
Mendorong pemerintah Indonesia untuk memperkuat tekanan diplomatik melalui jalur PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
-
Mengajak media global lebih objektif dalam melaporkan kondisi di Palestina.
Pihak kepolisian mengerahkan personel pengamanan di sejumlah titik strategis dan mengatur arus lalu lintas agar situasi tetap kondusif. Meski terjadi kepadatan dan penutupan sementara jalan, aksi berlangsung tertib tanpa adanya insiden berarti. Petugas juga membantu peserta aksi yang datang dari luar kota untuk beristirahat dan menyalurkan air minum.
Menjelang sore, massa masih bertahan sambil melantunkan doa bersama untuk korban di Gaza. Para peserta aksi berjanji akan terus menggelar gerakan moral serupa sebagai bentuk tekanan publik terhadap negara-negara besar yang dinilai menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan di Palestina.
Koordinator lapangan menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk seruan moral rakyat Indonesia agar dunia segera menghentikan kekerasan di Gaza. “Kita tidak akan berhenti bersuara sampai Palestina merdeka,” ujar salah satu orator di penghujung kegiatan.