b2

Siswa Gonzaga Dukung Kebebasan Berpendapat, Kritisi Pelarangan Ikut Aksi Demonstrasi

By Wildan Alwi Hafiz September 8, 2025
Ilustrasi Pelajar Menyuarakan Aspirasi: Ema/Suara.com

Di tengah meningkatnya pembatasan oleh sejumlah sekolah terhadap siswa yang ingin terlibat dalam aksi demonstrasi, pelajar SMA Kolese Gonzaga justru mengambil sikap yang berbeda. Melalui pernyataan resmi, mereka menyuarakan dukungan terhadap kebebasan berpendapat dan menyayangkan larangan yang diberlakukan terhadap pelajar yang ingin menyampaikan aspirasi secara damai.

Pernyataan tersebut diunggah oleh akun Instagram resmi @senatgonzaga pada 4 September 2025. Dalam unggahan itu, pihak sekolah bersama Senat Pelajar menyampaikan keprihatinan atas kondisi demokrasi belakangan ini, serta menyoroti pentingnya ruang berekspresi yang aman dan terbuka bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk pelajar.

“Aksi demonstrasi yang menciptakan kondisi kurang kondusif di negara ini kiranya muncul dari ketidakpuasan masyarakat sipil terhadap kebijakan pemerintah, wakil rakyat, dan aparat penegak hukum yang kurang berpihak pada rakyat kecil,” demikian kutipan dari pernyataan tersebut, yang ditandatangani langsung oleh Kepala SMA Kolese Gonzaga dan Ketua Senat Pelajar.

Dalam pernyataan tersebut, Gonzaga menegaskan bahwa pelarangan siswa untuk ikut serta menyuarakan pendapat merupakan bentuk pembatasan kebebasan berekspresi, yang dijamin oleh konstitusi. Mereka mengutip Pasal 28 UUD 1945 yang mengatur hak setiap warga negara untuk berserikat, berkumpul, dan mengemukakan pendapat di muka umum.

Sikap ini menjadi catatan penting di tengah fenomena maraknya pelarangan terhadap aktivitas siswa yang ingin terlibat dalam dinamika sosial-politik. Bagi Gonzaga, keterlibatan pelajar dalam menyuarakan pendapat bukan hanya hak, tetapi juga bagian dari proses pendidikan demokratis.

Tak hanya itu, mereka juga mengecam keras pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk menyebarkan disinformasi dan memicu konflik horizontal di tengah masyarakat. Dengan sikap ini, SMA Kolese Gonzaga menunjukkan komitmen untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, kebebasan sipil, dan pendidikan kritis di lingkungan sekolah — nilai-nilai yang belakangan ini justru terancam oleh pendekatan represif terhadap pelajar.

Berita Terkait