b2

Indonesia Tarik Diri dari Misi Global Sumud Flotilla 2025

By Wildan Alwi Hafiz September 13, 2025
(Tarek Amara/Reuters)

Indonesia resmi menarik diri dari partisipasi dalam Global Sumud Flotilla 2025, misi pelayaran kemanusiaan internasional yang bertujuan menembus blokade Gaza. Keputusan ini diambil oleh Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) setelah menghadapi serangkaian kendala teknis dan faktor keamanan yang dinilai menghambat pelaksanaan misi.

“Selama 12 hari menanti pelayaran di Tunisia, dengan berbagai pemunduran-pemunduran, Indonesia Global Peace Convoy memutuskan untuk menarik diri dari Global Sumud Flotilla,” ujar Ketua Koordinator IGPC, Muhammad Husein, Jumat (12/9/2025) dikutip dari Republika.co.id.

Dari sekitar 60 delegasi Indonesia yang sudah tiba di Tunisia, sebanyak 30 orang dipersiapkan untuk ikut berlayar membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza. Namun, rencana itu terkendala karena sejumlah kapal yang seharusnya digunakan, terutama dari Spanyol, Italia, dan Yunani, mengalami kerusakan teknis atau tertahan sehingga belum dapat masuk ke pelabuhan di Tunis.

Beberapa kapal dari Italia dan Yunani bahkan belum sempat bersandar. “Kondisinya saat ini, banyak kapal-kapal yang tidak siap berlayar dengan jarak yang jauh,” kata Husein.

Menyikapi kondisi tersebut, IGPC memutuskan untuk menyerahkan kuota 30 relawan Indonesia kepada partisipan dari negara lain yang dianggap lebih mendesak untuk berangkat. Sementara itu, kapal-kapal yang dimiliki Indonesia tetap disiapkan sebagai sarana distribusi bantuan maupun transportasi bagi relawan internasional.

Menurut Husein, langkah mundur ini bukan berarti Indonesia melepas dukungan terhadap Palestina. Sebaliknya, strategi ini diambil agar misi Global Sumud Flotilla 2025 tetap fokus pada tujuan utama: membuka koridor kemanusiaan menuju Gaza. “Mundur bukan berarti menyerah,” tegasnya.

Berita Terkait