Pilihan-Rakyat.com – Pasukan Israel menghadang armada Global Sumud Flotilla termasuk 40 kapal dan sekitar 500 aktivis yang berupaya menerobos blokade Israel terhadap Gaza pada Rabu (1/9) malam.
Menurut konfirmasi International Committee for Breaking the Siege on Gaza (ICBSG) semua akses komunikasi dan akses internet langsung terputus saat pasukan Israel mengepung kapal-kapal yang berlayar ke Gaza.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh para aktivis di platform X (sebelumnya Twitter), terekam bahwa pasukan Israel lebih dulu menyampaikan ancaman kepada awak kapal Global Sumud Flotilla melalui siaran radio sebelum menyerang armada tersebut.
“Kami adalah misi kemanusiaan yang damai dan tanpa kekerasan; perjalanan kami sah menurut hukum internasional,” kata salah satu aktivis dalam video tersebut.
Seperti dikutip dari TRT World, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, mendesak pemerintah Israel untuk menjamin keselamatan warga negara Prancis yang berada di kapal, dengan menekankan hak mereka atas perlindungan dan kepulangan yang aman.
Ia mencoba berkomunikasi dengan pemimpin Israel untuk memastikan penyerangan itu dilakukan dalam kondisi yang sebaik mungkin.
Global Sumud Flotilla ini merupakan misi armada bantuan laut keempat yang diberangkatkan ke Gaza pada tahun 2025. Selain itu, mereka juga membawa bantuan medis dan kemanusian untuk warga Gaza.
Armada tersebut telah berlayar sejak akhir Agustus lalu dan diperkirakan tiba di Gaza pada Kamis pagi. Misi kali ini mendapat partisipasi luas dari aktivis lintas negara sebagai upaya untuk memperoleh sorotan dari dunia internasional.