b2

Maria Corina Machado Raih Penghargaan Nobel untuk Perdamaian 2025, Dedikasikan Buat Trump

By Wildan Alwi Hafiz October 11, 2025
Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado menjelang pelantikan Presiden Nicolas Maduro untuk masa jabatan ketiganya pada hari Jumat, di Caracas, Venezuela (9/10). (Reuters/Maxwell Briceno)

Pilihan-Rakyat.com – Pemimpini oposisi Venezuela Maria Corina Machado raih Penghargaan Nobel untuk Perdamaian 2025 pada Jum’at (10/10). Penghargaan tersebut diberikan atas jasanya melawan kediktatoran di negara tersebut. Ia juga mendedikasikan penghargaan itu ke Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“Saya sangat berterima kasih, tetapi saya harap Anda mengerti bahwa ini adalah sebuah gerakan, ini adalah pencapaian seluruh masyarakat. Saya hanyalah seorang manusia. Saya jelas tidak pantas mendapatkannya,” kata Machado saat menerima penghargaan tersebut.

Dikutip dari Reuters, pihak Gedung Putih menilai keputusan Komite Nobel Norwegia mengabaikan upaya diplomatik penting yang tengah berlangsung di Timur Tengah. Pemerintah Amerika Serikat berpendapat bahwa kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza seharusnya mendapat perhatian yang lebih besar dari komunitas internasional.

“Presiden Trump akan terus membuat kesepakatan damai, mengakhiri perang, dan menyelamatkan nyawa… Komite Nobel telah membuktikan bahwa mereka lebih mementingkan politik daripada perdamaian,” ujar juru bicara Gedung Putih, Steven Cheung, dalam sebuah unggahan di platform X.

Menjelang pengumuman Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini, perhatian publik banyak tertuju pada Donald Trump yang berulang kali menyatakan dirinya pantas menerima penghargaan tersebut. Namun, sorotan akhirnya jatuh kepada Maria Corina Machado, tokoh oposisi asal Venezuela yang dinilai berperan penting dalam memperjuangkan demokrasi di negaranya.

Machado menjadi warga Venezuela pertama yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian, sekaligus penerima keenam dari kawasan Amerika Latin. Machado hidup di bawah tekanan politik yang tinggi dan dikenal vokal menentang pemerintahan Nicolás Maduro

Berita Terkait