Pilihan-Rakyat.com, Prancis – Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali menunjuk Sebastien Lecornu sebagai perdana menteri pada Jumat (10/10), penunjukan ini hanya beberapa hari setelah Lecornu sempat mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Langkah ini dinilai sebagai upaya Macron untuk menstabilkan pemerintahan dan memastikan rancangan anggaran tahun 2026 dapat disetujui parlemen yang tengah terpecah.
Penunjukan ulang Lecornu, yang dikenal sebagai loyalis Macron, menimbulkan reaksi keras dari sejumlah kalangan politik. Banyak pihak menilai keputusan tersebut justru memperdalam krisis politik yang telah mengguncang Prancis dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian oposisi bahkan mendesak Macron untuk membubarkan parlemen dan menggelar pemilihan baru, atau bahkan mempertimbangkan pengunduran diri.
“Saya menerima misi ini demi kewajiban, untuk memastikan Prancis memiliki anggaran sebelum akhir tahun dan untuk menjawab tantangan kehidupan sehari-hari rakyat kita,” tulis Lecornu di akun media sosialnya.
Dilansir dari CNBC, Macron dikabarkan telah bertemu dengan sejumlah pemimpin partai besar untuk mencari dukungan terhadap keputusan tersebut. Namun, partai-partai sayap kiri mengungkapkan kekecewaan karena presiden tidak menunjuk perdana menteri dari kubu mereka. Respons keras ini menandakan bahwa pemerintahan Macron dan Lecornu berpotensi menghadapi masa depan yang tidak kalah sulit dari sebelumnya.