b2

Remaja Yang Konsumsi Miras di Usia Dini Berisiko Alami Masalah Serius Saat Dewasa

By Farraz Fahrezi Abdul October 15, 2025
Minuman keras yang berjejer di etalase. Sumber Foto: @fahmicalz

Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa remaja yang mulai mengonsumsi minuman beralkohol di usia terlalu muda berisiko lebih tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan dan sosial di masa depan. Studi yang dilakukan oleh National Drug and Alcohol Research Center (NDARC) di Universitas New South Wales, Australia, ini memantau lebih dari 900 remaja selama satu dekade untuk melihat dampak jangka panjang dari kebiasaan minum alkohol di usia dini.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa semakin muda seseorang mulai minum alkohol, semakin besar pula kemungkinan mereka menjadi peminum berat dan mengalami gangguan penggunaan alkohol saat dewasa. Temuan ini memperlihatkan bahwa remaja yang mulai minum pada usia 12 tahun memiliki risiko 24 persen lebih tinggi mengalami mabuk berat setiap bulan di usia 20 tahun, dibandingkan mereka yang baru memulai di usia 18 tahun. Tak hanya itu, mereka juga memiliki risiko 73 persen lebih besar mengalami bahaya atau insiden yang berkaitan dengan alkohol.

Peneliti utama, Amy Peacock, yang juga Wakil Direktur NDARC, menegaskan bahwa hasil studi ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat dan pembuat kebijakan.

“Remaja yang mulai mengonsumsi alkohol sejak usia 12 tahun akan lebih cenderung terlibat dalam kebiasaan mabuk berat dan penyalahgunaan alkohol secara berulang dibandingkan mereka yang mulai mengonsumsi minuman beralkohol pada usia 18 tahun,” ujarnya, dikutip dari Antara News.

Peacock menambahkan bahwa kelompok peminum dini juga menunjukkan kecenderungan lebih tinggi mengalami ketergantungan alkohol dan gangguan kesehatan mental yang berkaitan dengan kebiasaan tersebut. Oleh karena itu, ia menilai penting adanya upaya pencegahan dari keluarga dan lingkungan sekolah untuk menunda akses remaja terhadap minuman keras.

“Temuan kami mendukung pedoman saat ini yang merekomendasikan agar remaja sebisa mungkin menghindari konsumsi minuman beralkohol sebelum memasuki usia dewasa. Temuan ini juga memperkuat perlunya intervensi kesehatan masyarakat yang menargetkan baik anak-anak maupun orang tua,” lanjut Peacock.

Studi tersebut juga menyoroti bahwa banyak orang tua yang beranggapan bahwa memberi anak mencicipi alkohol dalam pengawasan akan mengurangi rasa penasaran mereka. Namun, hasil penelitian justru membuktikan sebaliknya: paparan dini terhadap alkohol dapat meningkatkan risiko ketergantungan dan perilaku berisiko di masa depan.

Para ahli berharap hasil studi ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat regulasi, serta meningkatkan edukasi publik tentang bahaya konsumsi alkohol di usia muda.

Berita Terkait