Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akhirnya buka suara terkait revitalisasi Pasar Taman Puring pasca kebakaran. Pramono menjelaskan bahwa penyebab utamanya karena para pedagang di pasar tersebut belum mencapai kesepakatan bersama.
Menurut Pramono, keinginan pemerintah untuk memperbaiki pasar sebenarnya sudah ada sejak lama, terutama setelah kebakaran besar melanda kawasan itu. Namun, langkah tersebut tidak bisa dijalankan tanpa persetujuan dari para pedagang.
“Saya sudah dua kali menerima para pedagang Taman Puring. Ketika kebakaran terjadi dan selesai, saya sebenarnya berkeinginan untuk segera melakukan perbaikan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta.
Ia menambahkan, kendala justru muncul dari perbedaan pandangan antarpedagang. Sebagian kelompok disebut masih menolak pelaksanaan revitalisasi yang direncanakan pemerintah.
“Asosiasi pedagang ada yang kemudian menolak untuk dilakukan perbaikan secara terbuka dan viral,” kata Pramono.
Pramono menegaskan, pemerintah tidak akan melangkah lebih jauh sebelum para pedagang memiliki sikap yang sama terkait rencana revitalisasi tersebut. Ia meminta agar perbedaan di antara mereka diselesaikan terlebih dahulu, agar proses perbaikan bisa berjalan lancar.
“Sebelum pemerintah bergerak, para pedagang harus terlebih dulu menyelesaikan persoalan di internal mereka,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar para pedagang tidak lagi mengulangi penolakan seperti yang pernah terjadi sebelumnya, karena hal itu justru akan memperlambat proses pemulihan pasar.
“Jangan kemudian nanti ketika pemerintah Jakarta akan melakukan perbaikan, mereka masih menolak seperti pada waktu ketika saya memang berkeinginan untuk melakukan perbaikan,” ujar Pramono.
Sebagai informasi, kebakaran yang melanda Pasar Taman Puring pada 28 Juli 2025 menghanguskan sekitar 600 kios. Setelah insiden tersebut, rencana revitalisasi sebenarnya sudah dibahas, namun tertahan karena belum ada kesepakatan di antara para pedagang.