b2

Bahlil Lahadalia Pimpin Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia Bawa Misi Besar Ukhuwah Global

By Inayah Safitri Hanifah October 1, 2025
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan kinerja Kementerian ESDM pada semester I 2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025).Foto: ANTARA FOTO/Fauzan

Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia menandai langkah strategis yang menarik bagi dunia kepemudaan masjid di Indonesia dan internasional. Dalam forum formatur yang dilaksanakan di Singapura, para peserta secara bulat memilihnya atas dasar rekam jejak dan komitmen beliau terhadap dunia masjid dan umat. Keputusan ini tidak muncul dari ruang kosong, melainkan dari keyakinan bahwa figur yang memiliki kedekatan emosional dan pengalaman nyata di lapangan akan lebih efektif memimpin dan membina generasi muda masjid.

Sebagai seorang yang sebelumnya pernah mengemban tugas di sektor publik dan aktif dalam bantuan kemanusiaan, penunjukan ini menggambarkan harapan bahwa Pemuda Masjid Dunia tidak hanya sebagai organisasi simbolis, melainkan sebagai kekuatan nyata dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah dan solidaritas antar masyarakat muslim, baik di dalam negeri maupun di kawasan Asia Tenggara. Bahlil dikenal pernah aktif memberi bantuan kepada Palestina, Rohingya, serta komunitas Muslim di Thailand Selatan melalui lembaga-lembaga keislaman. Dengan latar itu, publik akan melihat apakah visi beliau dapat membumikan kerja kemanusiaan dan dakwah masjid menjadi program yang menyentuh akar dan kapabel menghadapi tantangan zaman.

Penunjukan ini juga membawa tanggung jawab besar untuk memperkuat jaringan masjid secara global. Di bawah kepengurusan baru, dilema klasik antara simbol dan aksi harus dijembatani: bagaimana agar masjid tidak hanya menjadi tempat ritual, melainkan pusat pendidikan, keadilan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Tantangannya termasuk menyelaraskan peran dengan otoritas lokal, menyinergikan program lintas negara, dan menjaga akuntabilitas agar kepemimpinan tidak melebar ke kepentingan politik semata.

Dalam forum formatur tersebut juga diangkat nama-nama tokoh internasional sebagai anggota dewan pembina, termasuk mantan presiden dan tokoh negara lain. Langkah ini mempertegas bahwa Pemuda Masjid Dunia ingin menenun jejaring internasional — dari pendidikan, kesehatan, hingga pengembangan kapasitas generasi muda muslim di negara-negara yang memerlukan. Segera setelah pengukuhan direncanakan pada akhir Oktober 2025 di Jakarta, akan disusun agenda jangka panjang yang konkret agar organisasi ini tak sekadar bergema di media, melainkan benar-benar menjadi agen perubahan.

Meski datang dengan optimisme, tidak dapat diabaikan pula skeptisisme bahwa perubahan besar di organisasi religius membutuhkan konsistensi, sumber daya, dan legitimasi di tingkat akar rumput. Kepemimpinan Bahlil nanti harus membuktikan bahwa gagasan besar bisa diimplementasikan: pelatihan dakwah lintas negara, pemberdayaan ekonomi umat melalui masjid, kolaborasi pendidikan dan sosial, serta program-program konkret pembangunan karakter anak muda muslim. Bila beliau berhasil mengharmonisasikan kepentingan lokal dan global, visi Pemuda Masjid Dunia bisa menjadi contoh nyata bahwa masjid dapat menjadi pusat solusi dalam menghadapi tantangan zaman.

Dengan semangat itu, masyarakat muslim dalam negeri dan internasional akan mengamati langkah-langkah Bahlil dan tim dewan pembina. Apakah penunjukan ini akan membuka babak baru kiprah masjid sebagai lembaga transformasi sosial atau sekadar simbol pencitraan politik? Waktu dan aksi nyata akan menjawab. Dalam konteks itu, publik berharap agar kepemimpinan baru ini berorientasi pada integritas, keberanian dalam inovasi, dan konsistensi terhadap nilai-nilai keislaman yang inklusif dan membumi.

Berita Terkait