b2

Beberapa Kampus Di Dunia Boikot Akademisi Israel

By Ahmad Fadlan Azizi September 14, 2025
Demo Genosida Gaza Foto: REUTERS/Temilade Adelaja

Pilihan-Rakyat.com , Jakarta – Penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina dan beberapa wilayah lain masih belum berhenti hingga saat ini. PBB bahkan menyebut wilayah Gaza kini mengalami kelaparan yang disebabkan kekurangan makanan akibat konflik yang terjadi.

Hal tersebut menimbulkan gelombang protes massal, beberapa kampus ramai ramai melakukan pemutusan kerja sama dengan akademisi Israel sebagai salah satu cara protes ketidaksetujuan terhadap Israel yang melakukan genosida terhadap warga Gaza.

Dilansir dari The Guardian, Beberapa kampus ini terdiri dari Universitas Federal Ceara di Brasil, mereka membatalkan sebuah forum inovasi dengan Universitas Israel. Hal yang sama dilakukan oleh sejumlah Universitas di Norwegia, Belgia dan Spanyol. Gelombang protes seperti ini terus meluas di benua Eropa. Universitas Amsterdam, Belanda turut serta menghentikan program pertukaran mahasiswa dengan Universitas Ibrani Yerusalem. Selain itu, Asosiasi Antropolog Sosial Eropa secara resmi mengatakan tidak akan bekerja sama dengan akademis Israel.

Stephanie Adam, dari Palestinian Campaign for the Academic dan Cultural Boycott of Israel, mengatakan “Institusi akademik Israel terlibat dalam pendudukan militer, kolonialisme pemukim, apartheid, dan kini genosida “.

Namun, aksi boikot seperti ini hanya sedikit yang dilakukan di Inggris, Prancis, dan Jerman yang mengumumkan pemutusan hubungan dengan akademisi dari Israel. Bahkan, Universities UK (UKK) mengatakan bahwa boikot akademik melanggar kebebasan akademik.

“Sebagai badan perwakilan, Universities UK memiliki posisi publik jangka panjang yang berkomitmen pada pertukaran ide secara bebas, tanpa memandang kebangsaan atau lokasi. Karena itu kami tidak mendukung boikot akademik menyeluruh, karena hal itu merupakan pelanggaran terhadap kebebasan akademik,” Ujar juru bicara UKK

Pro kontra yang terjadi terkai akademisi Israel pun masih berlangsung. Beberapa pakar menilai aksi boikot akademik dapat menjadi tekanan moral dan finansial untuk Israel, mengingat perekonomian yang paling penting di Israel berkaitan dengan sektor sains dan teknologi.

Berita Terkait