Pilihan-Rakyat.com, Bogor – Sebanyak 22 titik yang tercemar radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Cikande, Serang, Banten telah selesai didekontaminasi dan dinyatakan aman. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofik saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bogor
“Hari ini untuk Cikande, 22 Fasilitas yang tercemar suddah dinyatakan clear. Jadi tahapan sudah jelas, untuk fasilitas ini harus selesai di hari ini,” Ungkap Hanif Faisol
Dia menegaskan bahwa meski telah dinyatakan aman dari cemaran radioaktif, namun terkait proses hukum tetap dilanjutkan
“ini semua selesai, mungkin Sabtu atau Minggu saya akan rapat di Cikande untuk menjelaskan ini. Tetapi hari ini semua segel yang terkait dengan radionuklir telah dinyatakan selesai dan dicabut,” Ucap Menteri Lingkungan Hidup Hanif
Proses dekontaminasi di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, hampir seluruhnya rampung. Dari total 22 titik yang terdeteksi terpapar radioaktif, seluruhnya telah selesai dilakukan pembersihan, kecuali beberapa perusahaan yang masih terlibat kasus hukum dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
“Sebanyak 22 titik itu sudah selesai dilakukan dekontaminasi, kecuali beberapa perusahaan yang ada kasus hukum dari (Kementerian) Lingkungan Hidup itu tetap jalan. Tetapi untuk posisi radiasinya sudah selesai hari ini,” ujar pejabat terkait dalam keterangan resmi.
Sebelumnya, sembilan pekerja di kawasan industri Cikande diketahui terpapar radionuklida Cesium-137 (Cs-137). Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menggunakan metode Whole Body Counting oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kondisi terkini para pekerja tersebut telah dipantau secara intensif oleh pihak Kemenkes.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memastikan bahwa kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 masih dalam proses penelusuran. Sejumlah titik di Cikande, termasuk area industri dan permukiman warga, ditemukan terkontaminasi zat radioaktif tersebut.
Upaya pembersihan dan pengamanan terus dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Brimob Polri, KLH, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), serta Dinas Kesehatan daerah. Fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan tidak ada lagi paparan yang membahayakan masyarakat sekitar.
“Pemerintah ingin menyelesaikan kasus Cesium-137 ini dari semua sisi dengan secepat-cepatnya. Dari dekontaminasi, kita akan langsung melakukan pembersihan pada 10 titik yang telah teridentifikasi. Targetnya dalam waktu paling lama satu bulan, sambil melihat perkembangan di lapangan,” kata Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.