Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Enam orang ditangkap setelah aksi protes di luar sebuah hotel yang menampung pencari suaka di Dublin, Irlandia berubah menjadi kerusuhan pada Selasa malam (21/10). Dalam insiden itu, massa melempari polisi dengan batu bata, botol kaca, dan kembang api, serta membakar satu unit kendaraan kepolisian di area Hotel Citywest, Saggart.
Polisi Irlandia (Gardaí) melaporkan, para pengunjuk rasa mencoba menerobos barikade dengan menggunakan kereta kuda dan membawa berbagai alat tajam serta perkakas. Beberapa di antara mereka bahkan merusak dinding untuk mengambil material sebagai senjata. Sementara itu, helikopter polisi juga diserang dengan sinar laser, dan seorang petugas perempuan mengalami cedera kaki.
Komisaris Garda Justin Kelly, mengecam keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai “aksi premanisme murni”. Ia memuji keberanian sekitar 300 petugas yang bertugas menjaga keamanan, termasuk dari unit penertiban umum, satuan berkuda, dan tim anjing pelacak.
Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin, dan Wakil Perdana Menteri Simon Harris, sama-sama menegaskan bahwa tidak ada pembenaran atas kekerasan terhadap aparat keamanan. Menteri Kehakiman Jim O’Callaghan menambahkan bahwa pelaku akan diadili, dan kekerasan itu tidak mencerminkan warga Saggart yang sesungguhnya.
Dilansir dari RTÉ, ribuan orang sempat berkumpul di sekitar lokasi. Polisi menduga aksi ini telah direncanakan sebelumnya, namun mereka lebih siap dibandingkan saat kerusuhan di Dublin pada 2023. Bukti rekaman CCTV dan kamera tubuh kini sedang dianalisis untuk mengidentifikasi pelaku lain yang terlibat.