b2

Mahasiswa UIN Jakarta Gelar Diskusi, Refleksi Satu Tahun Prabowo-Gibran: Kenyataan dan Masa Depan

By SARLIN WAGOLA October 24, 2025
Foto : Pimpinan Komisariat HIMA PERSIS UIN Jakarta, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) UIN Jakarta, GEMA UIN Jakarta, Dewan Marjinal, Elkamasy, Front Mahasiswa Nasional (FMN) UIN Jakarta, serta PD Himi Persis Ciputat.

Pilihan-Rakyat.com, Jakarta (20/10) Tepat pada 15.45 WIB, dalam rangka menyambut satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berbagai organisasi kemahasiswaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar diskusi panel bertajuk “Refleksi Satu Tahun Prabowo-Gibran: Kenyataan dan Masa Depan?” di Landmark Kampus 1 UIN Jakarta.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Pimpinan Komisariat HIMA PERSIS UIN Jakarta yang berkolaborasi dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) UIN Jakarta, GEMA UIN Jakarta, Dewan Marjinal, Elkamasy, Front Mahasiswa Nasional (FMN) UIN Jakarta, serta PD Himi Persis Ciputat.

Acara dimulai dengan sesi mimbar bebas, di mana sejumlah mahasiswa menyampaikan keluh kesah dan kritik terhadap kondisi bangsa saat ini. Mereka menyoroti berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan politik yang dianggap belum menunjukkan perbaikan signifikan di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.

Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan dari beberapa narasumber. Ferdiansyah Ishaq, Ketua Umum GMNI UIN Jakarta, membuka sesi dengan menyoroti berbagai permasalahan pemerintahan, khususnya ketidakstabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang belum terpenuhi. Ia juga menilai masih banyak jabatan publik diisi oleh orang-orang yang kurang kompeten. Ferdiansyah mengajak mahasiswa untuk terus berpikir kritis, memperluas wawasan, serta meneladani semangat para tokoh bangsa seperti Soekarno, Hatta, dan Sutan Syahrir.

Narasumber berikutnya, Virgano Triadi Salam, Ketua HIMA PERSIS UIN Jakarta, menilai bahwa demokrasi Indonesia tengah mengalami kemunduran. Menurutnya, aspirasi rakyat sering kali diabaikan, kritik tidak dijadikan bahan evaluasi, bahkan muncul kecenderungan pembungkaman terhadap suara masyarakat. Ia menegaskan pentingnya kesadaran politik, partisipasi rakyat dalam mengawasi kekuasaan, serta penegakan hukum dan kepemimpinan yang berintegritas agar demokrasi tetap terjaga.

Sementara itu, Humam Jaisyi, Ketua GEMA UIN Jakarta, menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai pilar kemajuan bangsa. Ia juga menyoroti sikap pemerintah yang dinilai kurang tegas terhadap pelaku genosida di Palestina, serta meningkatnya kasus korupsi di dalam negeri. Menurutnya, perbaikan sistem pemerintahan yang bersih dan adil menjadi syarat utama untuk mencapai keadilan sosial.

Acara ditutup dengan sesi dokumentasi dan pembacaan pernyataan sikap. Dalam pernyataan tersebut, para peserta menuntut pembebasan aktivis yang masih ditahan, mendesak penarikan militer dari ranah sipil, serta menyatakan penolakan terhadap kedatangan Donald Trump dalam KTT ASEAN sebagai bentuk boikot dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa berharap agar refleksi satu tahun kepemimpinan nasional tidak hanya menjadi ajang kritik, tetapi juga momentum untuk meneguhkan peran mahasiswa dalam mengawal arah bangsa menuju keadilan dan kesejahteraan bersama.

Penulis : Virgano Triadi Salam (Ketua HIMA PERSIS UIN Jakarta)

Berita Terkait