Pilihan-Rakyat.com, Bandung – Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat mengalami konflik akibat dualism manajemen. Hal ini menyebabkan kerugian sekitar Rp 3 Miliar akibat penutupan selama lebih dari sebulan terakhir.
Penutupan ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung karena menunggu penanganan konflik ini berakhir. Keadaan ini menyebabkan tidak ada pemasukan untuk biaya operasional sehingga terdapat 710 ekor satwa yang berada di Bandung Zoo semakin terancam.
Dualisme yang terjadi ini melibatkan dua pengurus Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) selaku pengelola Bandung Zoo, yakni Bisma Bratakoesoema dan Sri yang diduga menyalahgunakan asset milih Pemerintah Kota Bandung sejak 2017 hingga 2023 serta menyebabkan kerugian negara hingga Rp 25,5 miliar.
Kisruh yang terjadi berdampak langsung kepada para karyawan, meski tidak ada pengurangan dan pemotongan penghasilan karyawan, para pekerja tersebut mendesak agar Bandung Zoo segera dibuka. Hal ini disampaikan melalui aksi demonstrasi di depan pintu Bandung Zoo. Para pekerja Bandung Zoo Bersama Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) menyampaikan aksi tersebut melalui orasi serta spanduk yang dibentangkan.
“Kami karyawan Bandung Zoo sangat menyangkan karena adanya penutupan ini akan mengganggu stabilitas pengelolaan dan berdampak langsung pada Nasib satwa serta karyawan”, ujar Yaya Suhaya dalam orasinya, Jumat (12/9/25) dikutip melalui kumparan.com
Mereka berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dapat mengupayakan pembukaan Kembali Bandung Zoo karena satwa di dalamnya juga tanggung jawab KLHK