Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Setelah dua bulan berlalu pasca kebakaran hebat yang melalap habis Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan. Hingga kini, para pedagang masih menanti kepastian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait proses revitalisasi dan penataan ulang kawasan pasar yang menjadi sumber penghidupan mereka selama bertahun-tahun.
Pantauan Pilihan-Rakyat.com di lokasi pada Senin (7/10/2025), di tengah puing-puing bangunan yang masih menghitam akibat kebakaran, tampak sekitar seratus tenda berdiri mengelilingi area pasar. Tenda-tenda darurat itu menjadi tempat sementara bagi para pedagang untuk tetap berjualan, meski dengan kondisi serba terbatas. Sisa-sisa meja, etalase, serta barang dagangan yang rusak masih berserakan, menjadi saksi bisu keteguhan mereka menghadapi masa sulit.
“Yang bertahan di sini udah seratus aja itu. Sekarang yang ada karena memang tempatnya gak menampung. Cuma segitu,” ujar Pak Zein, salah satu pengurus Pasar Taman Puring, saat ditemui Pilihan-Rakyat.com.
Menurut Pak Zein, para pedagang yang masih bertahan merupakan tulang punggung keluarga yang tak punya pilihan lain selain tetap berdagang. Mereka bergantian menempati tenda agar semua pedagang bisa kebagian tempat berjualan, meski hanya beberapa hari dalam seminggu. “Kita saling pengertian aja. Hari ini dia yang buka, besok gantian. Yang penting semua bisa tetap berjualan,” tambahnya.
“Berharap banget sama Pemprov DKI ini, segeralah direvitalisasi bahasanya atau dibangun kembali lah pasar ini. Biar kami bisa menghidupi keluarga kami lah, seperti itu” ujar Pak Zen mengenai kepastian revitalisasi.
Harapan besar disampaikan oleh salah satu pengurus Pasar Taman Puring, Pak Zen, terkait kepastian revitalisasi pasar yang hingga kini belum juga terealisasi. Ia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengambil langkah nyata untuk membangun kembali pasar yang menjadi sumber penghidupan para pedagang.
Sementara itu, para pedagang berharap agar proses perbaikan atau revitalisasi pasar dapat segera dilakukan. Mereka menginginkan adanya kejelasan dari pemerintah mengenai lokasi relokasi sementara dan jadwal pembangunan ulang pasar. Sejumlah pedagang juga mengaku mulai kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan menurun drastis sejak kebakaran terjadi.
