Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Presiden Trump telah memberikan pernyataan ambisius bahwa dirinya menginginkan kembali tanah yang pernah dikuasai militer Amerika sebelumnya dengan luas hampir 8.000 km (4.970 mil) jauhnya pangkalan udara Bagram di Afghanistan.
Hal tersebut muncul karena ketegangan Amerika dan Taliban yang saat ini telah menguasai Afghanistan. Trump sendiri menganggap bahwa Amerika telah menyerahkan pangkalan tersebut secara cuma-cuma kepada Taliban.
“Kami memberikan kepada (Taliban) tanpa imbalan. Kami ingin pangkalanitu kembali,” ujarnya dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (9/10).
Tak hanya itu, Trump dalam media sosialnya menegaskan untuk Taliban secepatnya mengembalikan pangkalan tersebut kepada Amerika yang telah membangun sebelumnya.
“Jika Afghanistan tidak mengembalikan pangkalan udara Bagram kepada mereka yang membangunnya, Amerika Serikat, hal-hal buruk akan terjadi!”
Pernyataan ini jelas saja membuat Taliban menolak keras atas keinginan Trump. Reaksi pun datang dari negara-negara sekutu Afghanistan, termasuk Rusia. Bagram sendiri selama dua dekade perang pascaserangan 11 September 2001 pernah menjadi pusat operasi militer AS di Afghanistan. Pangkalan tersebut dilengkapi fasilitas layaknya kota kecil, mulai dari restoran cepat saji seperti Burger King dan Pizza Hut, toko elektronik, hingga kompleks penjara besar.
