b2

Ribuan Massa Pro-Palestina, KSPI, dan SPSI Desak Amerika Serikat Buka Blokade Gaza dan Hentikan Genosida

By Inayah Safitri Hanifah October 8, 2025
Massa Aksi Pro-Palestina penuhi jalan Medan Merdeka (Pilihan-Rakyat.com//inayahshanifah)

Pilihan-Rakyat.com, Jakarta — Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat memadati kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, dalam aksi besar bertajuk solidaritas untuk rakyat Palestina. Aksi tersebut digelar sebagai respons atas situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza. Para peserta menuntut agar blokade yang telah menjerat Gaza selama bertahun-tahun segera diakhiri dan tindakan genosida terhadap warga sipil dihentikan.

Sejak siang, gelombang massa terus berdatangan dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya. Mereka datang membawa bendera Palestina, spanduk bertuliskan seruan kemerdekaan, serta poster yang mengecam kebijakan Amerika Serikat yang dinilai terus mendukung agresi Israel. Massa berasal dari berbagai latar belakang mulai dari kelompok pro-Palestina, organisasi masyarakat, serikat buruh seperti KSPI dan SPSI, hingga masyarakat umum yang tergerak oleh kepedulian kemanusiaan. Di antara kerumunan, tampak pula kalangan pelajar, mahasiswa, serta tokoh-tokoh agama dan publik figur yang selama ini aktif menyuarakan isu Palestina.

Aksi dibuka dengan lantunan doa dan shalawat, kemudian dilanjutkan dengan shalat Ashar berjemaah di jalanan yang dipimpin oleh Ustadz Bachtiar Nasir. Suasana hening seketika berubah menjadi penuh semangat ketika para orator mulai menyampaikan pidato dan seruan solidaritas dari atas mobil komando. Dalam orasinya, Bachtiar Nasir menegaskan bahwa aksi ini merupakan momentum penting untuk menunjukkan keberpihakan moral rakyat Indonesia terhadap perjuangan Palestina. Ia menyebut bahwa dua tahun telah berlalu sejak pecahnya perang besar pada 7 Oktober 2023, namun penderitaan warga Gaza belum juga berakhir. “Kita tidak akan diam menyaksikan anak-anak dan perempuan terus menjadi korban. Dunia harus menolak kezaliman dan membela kemanusiaan,” tegasnya.

Hadir pula dalam aksi tersebut sejumlah tokoh nasional seperti Ustadz Felix Siauw dan aktivis buruh Jumhur Hidayat. Mereka bergantian berorasi, menyerukan agar masyarakat Indonesia terus bersuara dan menekan komunitas internasional untuk menghentikan agresi Israel. Felix Siauw menegaskan bahwa solidaritas bukan sekadar slogan, melainkan panggilan nurani yang harus diwujudkan dalam aksi nyata. “Kita mungkin tidak bisa memegang senjata, tapi kita bisa bersatu dalam suara dan doa. Kita menolak genosida, kita menolak kezaliman,” ujarnya disambut pekikan takbir dari ribuan peserta.

Dalam tuntutannya, massa mengemukakan dua poin utama: pertama, menuntut agar blokade Gaza segera dibuka untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk tanpa hambatan; kedua, menyerukan penghentian total terhadap tindakan genosida dan kejahatan perang yang dilakukan terhadap warga Palestina. Menurut para orator, situasi di Gaza telah melampaui batas kemanusiaan — rumah-rumah hancur, fasilitas kesehatan lumpuh, dan ribuan warga sipil kehilangan nyawa akibat blokade yang menutup akses darat, udara, dan laut.

Bachtiar Nasir juga menyinggung inisiatif “Global Sumud Flotilla”, sebuah gerakan internasional yang berupaya menembus blokade melalui jalur laut untuk mengirimkan bantuan bagi warga Gaza. “Ketika daratan tertutup dan udara dijaga ketat, laut bisa menjadi jalan bagi kemanusiaan,” katanya. Seruan tersebut disambut antusias oleh para peserta aksi yang mengibarkan bendera Palestina tinggi-tinggi, menandakan tekad kuat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Gaza.

Aksi ini berlangsung damai dan tertib. Aparat kepolisian tampak mengatur lalu lintas yang sempat tersendat di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan. Para peserta menjaga kebersihan, menghindari provokasi, dan memastikan kegiatan berlangsung dengan aman. Orasi, doa, serta lagu-lagu perjuangan terus menggema hingga sore menjelang malam. Di penghujung acara, massa melakukan doa bersama untuk para korban konflik dan menyerukan agar pemerintah Indonesia meningkatkan peran diplomatiknya dalam menekan komunitas internasional menghentikan kekerasan di Palestina.

Gelombang solidaritas ini menjadi pengingat bahwa perjuangan rakyat Palestina masih jauh dari kata selesai. Dari Jakarta, suara ribuan orang menegaskan pesan yang sama: dunia tidak boleh diam. Aksi pro-Palestina, serikat buruh KSPI dan SPSI, bersama massa umum di jantung ibu kota Indonesia, menyuarakan harapan yang sama  hentikan genosida, buka blokade Gaza, dan wujudkan kemerdekaan sejati bagi Palestina.

Berita Terkait