Pilihan-Rakyat.com – Gelombang demonstrasi besar kembali mengguncang Peru. Ribuan warga turun ke jalan pada Rabu (15/10) waktu setempat untuk memprotes pemerintahan baru di bawah Presiden sementara Jose Jeri. Aksi yang berlangsung di sejumlah kota besar itu berujung bentrok antara demonstran dan aparat keamanan.
Dalam kericuhan tersebut, para demonstran tampak menyalakan petasan dan menembakkannya ke arah polisi anti huru-hara yang berusaha membubarkan massa. Kepulan asap dan teriakan protes terdengar di sepanjang jalan, menggambarkan meningkatnya ketegangan politik yang tengah melanda negeri itu.
Dikutip dari Kumparan, “Demonstran anti-pemerintah kembali turun ke jalan melakukan aksi di Peru, pada Rabu (15/10) waktu setempat. Aksi tersebut berakhir ricuh.” Aksi tersebut ditujukan untuk menolak kepemimpinan Jose Jeri, yang baru saja dilantik sebagai presiden sementara pada 10 Oktober lalu, setelah sebelumnya menjabat sebagai presiden Kongres sejak Juli.
Penolakan terhadap Jeri ini muncul tidak lama setelah gelombang protes pada akhir September lalu, yang dipimpin oleh kelompok Generasi Z Peru untuk menuntut pengunduran diri mantan Presiden Dina Boluarte.
Menurut laporan media lokal, banyak warga menilai pergantian kepemimpinan yang terjadi secara cepat hanya memperpanjang krisis politik yang sudah melanda Peru sejak beberapa tahun terakhir. Masyarakat mendesak agar dilakukan pemilihan umum baru sebagai solusi jangka panjang bagi stabilitas negara.
Hingga kini, aparat keamanan masih disiagakan di berbagai titik strategis, sementara pemerintah menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh aksi kekerasan. Namun, situasi di lapangan menunjukkan bahwa gejolak politik di Peru belum akan mereda dalam waktu dekat.


