Pilihan-Rakyat.com – Misteri menyelimuti kematian Rudolfus Oktavianus Ruma alias Vian Ruma, seorang aktivis muda yang dikenal vokal menolak proyek geothermal di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di sebuah gubuk bambu di Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Jumat (5/9).
Kematian Vian memunculkan tanda tanya besar, terutama bagi keluarga dan rekan-rekannya. Menurut laporan Tempo.co, jenazah Vian ditemukan dengan tali terikat di leher, namun posisi kakinya masih menyentuh lantai gubuk. Kondisi tubuh korban yang sudah membusuk memperjelas dugaan adanya kejanggalan.
Vian Ruma selama ini aktif di Koalisi Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI), organisasi yang kerap menyuarakan isu lingkungan hidup. Kabar kepergiannya dibenarkan oleh salah satu pengurus KOPI, Magdalena Eda Tukan.
“Betul, ada anggota organisasi di Kabupaten Nagekeo yang meninggal ditemukan terlilit tali,” kata Eda, Sabtu (6/9), dikutip dari Tempo.
Jenazah Vian telah dimakamkan di kampung halamannya. Sementara itu, pihak kepolisian masih mendalami penyebab kematiannya. Kapolres Nagekeo, AKBP Rachmad Muchamad Salili, menegaskan penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk membuka kemungkinan autopsi bila mendapat persetujuan keluarga agar bisa diketahui secara pasti penyebabnya.
“Kami masih pendalaman, kami masih belum memastikan (penyebab kematian korban),” katanya, Rabu (10/9) dilansir dari Kumparan.
Kasus ini mendapat sorotan karena Vian dikenal sebagai sosok kritis yang menentang pembangunan proyek geothermal di wilayah Flores. Sejumlah pihak mendesak agar proses penyelidikan dilakukan secara transparan guna memastikan tidak ada dugaan kekerasan atau intimidasi yang melatarbelakangi kematiannya.