Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi telah setuju untuk berhenti membeli minyak Rusia, karena AS berupaya memberikan tekanan ekonomi pada Kremlin sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Dilansir dari BBC, Trump mengatakan bahwa ia telah menerima jaminan dari Modi bahwa India akan menghentikan pembeliannya “dalam waktu singkat”, yang ia sebut sebagai “penghentian besar”. Menanggapi pernyataan Trump, juru bicara pemerintah India mengatakan diskusi “sedang berlangsung” dengan pemerintah AS yang telah “menunjukkan minat untuk memperdalam kerja sama energi dengan India”.
“Prioritas utama kami adalah melindungi kepentingan konsumen India dalam situasi energi yang fluktuatif. Kebijakan impor kami sepenuhnya berpedoman pada tujuan ini,” ujar juru bicara tersebut.
Pemerintahan Trump juga mendesak Jepang untuk berhenti mengimpor minyak dan gas dari Rusia, dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan ia telah mengomunikasikan “harapan” ini kepada Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato yang sedang berkunjung pada hari Rabu.
Pemerintahan Trump telah mengenakan tarif sebesar 50% pada barang-barang dari India, pungutan yang oleh Trump dianggap sebagai hukuman terhadap Delhi karena membeli minyak dan senjata Rusia. Tarif tersebut yang mulai berlaku pada bulan Agustus dan termasuk yang tertinggi di dunia mencakup penalti sebesar 25% untuk transaksi dengan Rusia yang merupakan sumber dana utama untuk perangnya di Ukraina. Modi selama berbulan-bulan teguh pada pendiriannya, dengan menyatakan bahwa India bersikap netral dalam perang Rusia-Ukraina meskipun negaranya memiliki hubungan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin.