Pilihan-Rakyat.com, Jakarta – Sebanyak 10 orang terbunuh ketika sebuah bom mobil meledak di depan markas besar paramiliter di provinsi Balochistan, Pakistan, Selasa (30/9). Hal ini menyusul konflik antara aparat keamanan negara dan kelompok separatis.
Dalam laporan New York Times, ledakan tersebut melukai sedikitnya puluhan orang dan menyebabkan kepanikan di pusat kota Quetta.
“Sepuluh orang tewas dan 32 orang terluka dalam ledakan itu. Korban yang luka telah dibawa ke Rumah Sakit Sipil dan Pusat Trauma,” ujar Menteri Kesehatan Provinsi Balochistan, Bakht Muhammad Kakar.
Hingga Selasa (30/9) kemarin, tidak ada kelompok separatis yang mengaku dan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sebelumnya, pusat pemerintahan yang memiliki lebih dari 1,5 juta penduduk itu telah menjadi target serangan dari kelompok separatis dan militan Islam.
Kepala Menteri Balochistan Mir Sarfraz Bugti, mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan teroris. Lebih lanjut, ia mengonfirmasi bahwa sedikitnya empat orang yang melakukan serangan telah tewas di tangan aparat keamanan.
